Habib Luthfi: Walinya Sang Guru Besar KH Maimoen Zubair. Mbah moen ini mengalami khususiyah yang menanggung beban umat di pundaknya. Habib juga menjelaskan bahwa bagaimana pun beliau ini adalah salah satu auliya yang dapat menanggung balaknya umat.
Acara 40 hari wafatnya KH. Maimoen Zubair atau Mbah Moen di Pondok Pesantren Sarang, Rembang dihadiri ribuan jamaah. Hadir dalam acara tersebut ketua thoriqoh dunia, Habib Luthfi bin Yahya dan memberikan mauidhoh hasanan di hadapan para hadirin, sabtu malam (14/9/2019).
Habib luthfi berujar bahwa untuk sementara waktu, akan sulit mencari sosok pengganti Mbah Moen. Habib Lutfi juga mengingatkan selepas peringatan 40 hari wafatnya guru besar Mbah Moen agar mendapat manfaat ilmu dan berkah untuk terus menyebarkan ilmu yang diberikan guru besar Mbah Moen.
Bacalagi: Haul Syekh Abu Bakar bin Yahya Ba’alawy Pulau Panjang
Habib Lutfi kemudian mengkisahkan Rasulullah Saw yang telah rela menanggung resiko sakitnya kematian atau sakaratul maut agar semua umatnya tidak merasakan sakitnya sebagai bentuk tanggung jawab rasul dan seorang pemimpin.
Bacalagi: Muskercab NU Jepara ke 7 di Ponpes Roudlotul Jannah Mlonggo
Rosulullooh pun memohon kepada Allah untuk menanggung sakitnya kematian, sesakit apa-pun, se dahaga apapun, juga selapar apapun. Hal itu peristiwa yang dialami ketika menjelang sakaratul maut yang menimpa umatnya. Oleh karena itu, Almarhum Mbah Moen, menurut habib Luthfi ada khususiyahnya.
Bacalagi: Fatayat NU Jepara Siap Kawal Isu Gender Pasca Pemilu
Mbah moen ini mengalami khususiyah yang menanggung beban umat di pundaknya. Habib juga menjelaskan bahwa bagaimana pun beliau ini adalah salah satu auliya yang dapat menanggung balaknya umat. Yang satu wali yang mempunyai himayah luar biasa. Termasuk Wali yang sudah menjadi tugasnya, Mbah Maimoen ini bagian dari yang hablul bala di wilayah Indonesia.
Bacalagi: Tahlilan 40 Hari KH Maimoen Zubair
Jadi beruntunglah kita ini yang menjadi murid beliau, Syaikhona Mbah Maimoen Zubair.
Habib luthfi berujar bahwa untuk sementara waktu, akan sulit mencari sosok pengganti Mbah Moen. Habib Lutfi juga mengingatkan selepas peringatan 40 hari wafatnya guru besar Mbah Moen agar mendapat manfaat ilmu dan berkah untuk terus menyebarkan ilmu yang diberikan guru besar Mbah Moen.
Bacalagi: Haul Syekh Abu Bakar bin Yahya Ba’alawy Pulau Panjang
Habib Lutfi kemudian mengkisahkan Rasulullah Saw yang telah rela menanggung resiko sakitnya kematian atau sakaratul maut agar semua umatnya tidak merasakan sakitnya sebagai bentuk tanggung jawab rasul dan seorang pemimpin.
Bacalagi: Muskercab NU Jepara ke 7 di Ponpes Roudlotul Jannah Mlonggo
Rosulullooh pun memohon kepada Allah untuk menanggung sakitnya kematian, sesakit apa-pun, se dahaga apapun, juga selapar apapun. Hal itu peristiwa yang dialami ketika menjelang sakaratul maut yang menimpa umatnya. Oleh karena itu, Almarhum Mbah Moen, menurut habib Luthfi ada khususiyahnya.
Bacalagi: Fatayat NU Jepara Siap Kawal Isu Gender Pasca Pemilu
Mbah moen ini mengalami khususiyah yang menanggung beban umat di pundaknya. Habib juga menjelaskan bahwa bagaimana pun beliau ini adalah salah satu auliya yang dapat menanggung balaknya umat. Yang satu wali yang mempunyai himayah luar biasa. Termasuk Wali yang sudah menjadi tugasnya, Mbah Maimoen ini bagian dari yang hablul bala di wilayah Indonesia.
Bacalagi: Tahlilan 40 Hari KH Maimoen Zubair
Jadi beruntunglah kita ini yang menjadi murid beliau, Syaikhona Mbah Maimoen Zubair.
COMMENTS