Fatayat NU Jepara Siap Kawal Isu Gender Pasca Pemilu. DPRD perempuan yang ikut hadir yaitu Uzlifatul Fuaidah serta Saidatul Haznak (PPP), dan Nur Osel Kahisha Putri (dari Partai Berkarya).
Jepara, Ketua PC Fatayat NU Jepara, Nanik mengatakan bahwa Fatayat NU memiliki berbagai agenda kegiatan, salah satunya adalah kegiatan yang bisa menstimulasi akan kesadaran politik dan demokrasi. Hal ini diungkapkan di Acara Persepsi Perempuan dalam acara FGD (Fokus Grup Diskusi) yang diselenggarakan oleh KPU Jepara di Resto Maribu, Rabu (11/9/2019).
Nanik juga menambahkan, Fatayat NU adalah organisasi beranggotakan kaum perempuan, oleh karena itu Fatayat NU memiliki keinginan kuat untuk bagaimana dapat memberdayaan kaum perempuan ini secara meningkat, baik dalam kegiatan kesadaran politik maupun bentuk partisipasi lain dalam proses demokrasi di berbagai tingkatan, termasuk di Pemilihan Petinggi serantak di Kabupaten Jepara.
Bacalagi: Silaturrohim Ustadz Ustadzah Yanbu'a Kota Jepara
"Fatayat NU Jepara siap bergandengan tangan untuk memberikan edukasi tentang politik kepada kaum perempuan di semua tingkatan," terang Nanik.
Dalam Acara tersebut, terdapat 3 dari 7 anggota DPRD perempuan yang ikut hadir yaitu Uzlifatul Fuaidah serta Saidatul Haznak (PPP), dan Nur Osel Kahisha Putri (dari Partai Berkarya).
Fatayat NU juga melakukan penandantangan MoU antara KPU Jepara dengan PC Fatayat NU Jepara. Kesepahaman tersebut dilakukan dalam lingkup untuk pendidikan politik kaum perempuan di Kabupaten Jepara.
Bacalagi: Tasyakuran dan Khotmil Qur'an sekabupaten Jepara
Dalam Acara FGD tersebut yang bertema “Persepsi dan Harapan Perempuan dalam Penyelenggaraan Pemilu 2019 dan Pascapemilu” menunjukkan, dari 545 caleg untuk DPRD Jepara, 221 di antaranya perempuan. Dan yang terpilih sebanyak 7 orang.
Representasi perempuan dari sisi pencalonan sudah melebihi ambang minimal 30 persen seperti diamanatkan regulasi, namun dari sisi representasi keterpilihan masih jauh di bawah 30 persen. Jumlah perempuan yang terpilih sebagai anggota DPRD pada pemilu 2019 ini meningkat dibanding hasil pemilu 2014 yang hanya tiga orang.
Bacalagi: Talk Show Pendidikan Muslimat NU Jepara
Para peserta FGD berkomitmen untuk bsia menjadikan isu-isu perempuan sebagai prioritas untuk diperjuangkan dan disuarakan. Mereka juga siap melakukan kolaborasi dalam memberikan edukasi politik ke masyarakat tentang pentingnya melakukan upaya pengarusutamaan gender baik di level kebijakan maupun aktivitas sosial.
Nanik juga menambahkan, Fatayat NU adalah organisasi beranggotakan kaum perempuan, oleh karena itu Fatayat NU memiliki keinginan kuat untuk bagaimana dapat memberdayaan kaum perempuan ini secara meningkat, baik dalam kegiatan kesadaran politik maupun bentuk partisipasi lain dalam proses demokrasi di berbagai tingkatan, termasuk di Pemilihan Petinggi serantak di Kabupaten Jepara.
Bacalagi: Silaturrohim Ustadz Ustadzah Yanbu'a Kota Jepara
"Fatayat NU Jepara siap bergandengan tangan untuk memberikan edukasi tentang politik kepada kaum perempuan di semua tingkatan," terang Nanik.
Dalam Acara tersebut, terdapat 3 dari 7 anggota DPRD perempuan yang ikut hadir yaitu Uzlifatul Fuaidah serta Saidatul Haznak (PPP), dan Nur Osel Kahisha Putri (dari Partai Berkarya).
Fatayat NU juga melakukan penandantangan MoU antara KPU Jepara dengan PC Fatayat NU Jepara. Kesepahaman tersebut dilakukan dalam lingkup untuk pendidikan politik kaum perempuan di Kabupaten Jepara.
Bacalagi: Tasyakuran dan Khotmil Qur'an sekabupaten Jepara
Dalam Acara FGD tersebut yang bertema “Persepsi dan Harapan Perempuan dalam Penyelenggaraan Pemilu 2019 dan Pascapemilu” menunjukkan, dari 545 caleg untuk DPRD Jepara, 221 di antaranya perempuan. Dan yang terpilih sebanyak 7 orang.
Representasi perempuan dari sisi pencalonan sudah melebihi ambang minimal 30 persen seperti diamanatkan regulasi, namun dari sisi representasi keterpilihan masih jauh di bawah 30 persen. Jumlah perempuan yang terpilih sebagai anggota DPRD pada pemilu 2019 ini meningkat dibanding hasil pemilu 2014 yang hanya tiga orang.
Bacalagi: Talk Show Pendidikan Muslimat NU Jepara
Para peserta FGD berkomitmen untuk bsia menjadikan isu-isu perempuan sebagai prioritas untuk diperjuangkan dan disuarakan. Mereka juga siap melakukan kolaborasi dalam memberikan edukasi politik ke masyarakat tentang pentingnya melakukan upaya pengarusutamaan gender baik di level kebijakan maupun aktivitas sosial.
COMMENTS