75 Tahun Usia Gus Mus: Persembahan Sahabat dan Seluruh Santri untuk Kyaiku". Acara persembahan ulang tahun ini diadakan di Kelenteng Sampokong Sampangan
Semarang - Para tokoh Nasional, baik itu dari para seniman, dari budayawan, dari akademisi, dan juga aktor ikut menghadiri acara yang bertemakan "75 Tahun Usia Gus Mus: Persembahan Sahabat dan Seluruh Santri untuk Kyaiku". Acara persembahan ulang tahun ini diadakan di Kelenteng Sampokong Sampangan, Kota Semarang, tadi malam (Rabu, 14/8/2019).
Di antaranya yang datang menghadiri adalah Butet Kertaredjasa, Sujiwo Tejo, Tokoh Nasional Prof Mahfud MD, dan Menteri Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, dan juga hadir pawang jateng, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Bacalagi: LDNU dan LTNNU Lasem Gencarkan Dakwah bil Medsos
Selain itu, Tokoh Budayawan dan seniman juga ada seperti pelukis Joko Pekik, Joko Susilo, penyair Sosiawan Leak, Tokoh Nasionalis putri Gus Dur, Inayah Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, dan juga hadir pula tokoh lintas agama di Jawa Tengah dan lainnya.
Gus Mus (KH Mustofa Bisri) menyampaikan terima kasih kepada para panitia penyelenggara serta tamu udangan yang datang. Tapi sebenarnya acara dari kegiatan tersebut yang tepat itu bukan untuk dirinya, tepatnya adalah untuk peringatan HUT ke-74 RI.
"Selamat ditujukan kepada Bangsa Indonesia. Abaikan saja ultah Gus Mus, itu kecil, kita itu untuk Indonesia saja," terang Gus Mus.
Gus Mus, dalam acara tersebut, juga menceritakan latar belakangnya, beliau yang selama ini tidak banyak diketahui publik. Namun, Ia mengaku selama ini pendidikannya hanya menuntaskan di Sekolah Rakyat (SR) saja. Dan ketika melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah), beliau Droup Out.
"Namun dengan itu, Saya gunakan strategi, yang mengenal saya dan saya mengenalnya, saya jadikan guru. Pendapat saya semua orang punya kelebihan, walau ada kekurangan," jelas Gus Mus.
Mahfud MD, juga mengakui bahwa Gus Mus merupakan sosok panutan di Negeri ini, bahkan di Dunia. Beliau adalah tokoh yang dapat menyejukkan umat, dan selama ini Gus Mus tidak pernah marah, meski banyak diserang oleh orang-orang yang tidak sependapat atau sepaham, dalam konteks tertentu.
Bacalagi: Santri Buntet tempuh Cirebon Indramayu dengan bersepeda bawa Bendera NU
"Dalam dunia twitter, beliau ini lembut, lalu diserang netizen ramai-ramai beliau ini tenang saja. Orang merasa hal ini menyejukkan, tidak banyak orang seperti ini di Indonesia, mudah-mudahan semakin banyak orang seperti beliau," jelas Mahfud.
Monolog sekalogus aktor, Butet Kertaradjasa juga mengakui dengan sangat mengagumi sosok dari diri Gus Mus. Butet juga sering dalam beberapa kesempatan, pernah membacakan puisi karya Gus Mus berjudul "Jika 'Kau' Sibuk, Mana 'Kau' Sempat".
Sujiwo Tejo ketika berada di panggung membawakan geguritan membacakan puisi untuk pengarangnya, Gus Mus.
"Saya pernah ditanya oleh anak saya, "kok bapak sekarang jadi religius",' karena bapak suka membaca puisi itu. Saya ini juga termasuk santrinya mbah Gus Mus cabang Kristen," katanya, yang membuat para hadirin didalam acara tersebut jadi tertawa.
Bacalagi: Konsolidasi serta Halal Bihalal para pegiat Aswaja an-Nahdliyyah
Penampilan penyair Sosiawan Leak juga cukup menyita perhatian para hadirin. Dalam narasi yang sempat diucapkannya di atas panggung, Sosiawan menyindir orang-orang para pelaku yang memanfaatkan agama, guna memecah belah belah dari persaudaraan di negeri ini. Ia juga menyindir penguasa yang bernafsu akan kekuasaan.
Di antaranya yang datang menghadiri adalah Butet Kertaredjasa, Sujiwo Tejo, Tokoh Nasional Prof Mahfud MD, dan Menteri Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, dan juga hadir pawang jateng, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Bacalagi: LDNU dan LTNNU Lasem Gencarkan Dakwah bil Medsos
Selain itu, Tokoh Budayawan dan seniman juga ada seperti pelukis Joko Pekik, Joko Susilo, penyair Sosiawan Leak, Tokoh Nasionalis putri Gus Dur, Inayah Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, dan juga hadir pula tokoh lintas agama di Jawa Tengah dan lainnya.
Gus Mus (KH Mustofa Bisri) menyampaikan terima kasih kepada para panitia penyelenggara serta tamu udangan yang datang. Tapi sebenarnya acara dari kegiatan tersebut yang tepat itu bukan untuk dirinya, tepatnya adalah untuk peringatan HUT ke-74 RI.
"Selamat ditujukan kepada Bangsa Indonesia. Abaikan saja ultah Gus Mus, itu kecil, kita itu untuk Indonesia saja," terang Gus Mus.
Gus Mus, dalam acara tersebut, juga menceritakan latar belakangnya, beliau yang selama ini tidak banyak diketahui publik. Namun, Ia mengaku selama ini pendidikannya hanya menuntaskan di Sekolah Rakyat (SR) saja. Dan ketika melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah), beliau Droup Out.
"Namun dengan itu, Saya gunakan strategi, yang mengenal saya dan saya mengenalnya, saya jadikan guru. Pendapat saya semua orang punya kelebihan, walau ada kekurangan," jelas Gus Mus.
Mahfud MD, juga mengakui bahwa Gus Mus merupakan sosok panutan di Negeri ini, bahkan di Dunia. Beliau adalah tokoh yang dapat menyejukkan umat, dan selama ini Gus Mus tidak pernah marah, meski banyak diserang oleh orang-orang yang tidak sependapat atau sepaham, dalam konteks tertentu.
Bacalagi: Santri Buntet tempuh Cirebon Indramayu dengan bersepeda bawa Bendera NU
"Dalam dunia twitter, beliau ini lembut, lalu diserang netizen ramai-ramai beliau ini tenang saja. Orang merasa hal ini menyejukkan, tidak banyak orang seperti ini di Indonesia, mudah-mudahan semakin banyak orang seperti beliau," jelas Mahfud.
Monolog sekalogus aktor, Butet Kertaradjasa juga mengakui dengan sangat mengagumi sosok dari diri Gus Mus. Butet juga sering dalam beberapa kesempatan, pernah membacakan puisi karya Gus Mus berjudul "Jika 'Kau' Sibuk, Mana 'Kau' Sempat".
Sujiwo Tejo ketika berada di panggung membawakan geguritan membacakan puisi untuk pengarangnya, Gus Mus.
"Saya pernah ditanya oleh anak saya, "kok bapak sekarang jadi religius",' karena bapak suka membaca puisi itu. Saya ini juga termasuk santrinya mbah Gus Mus cabang Kristen," katanya, yang membuat para hadirin didalam acara tersebut jadi tertawa.
Bacalagi: Konsolidasi serta Halal Bihalal para pegiat Aswaja an-Nahdliyyah
Penampilan penyair Sosiawan Leak juga cukup menyita perhatian para hadirin. Dalam narasi yang sempat diucapkannya di atas panggung, Sosiawan menyindir orang-orang para pelaku yang memanfaatkan agama, guna memecah belah belah dari persaudaraan di negeri ini. Ia juga menyindir penguasa yang bernafsu akan kekuasaan.
COMMENTS