Haul Simbah Pakis Aji Potroyudan Jepara, dengan acara pengajian yang dengan menghadirkan ustad kondang jepara,
Haul Simbah Pakis Aji Potroyudan Jepara, dengan acara pengajian yang dengan menghadirkan ustad kondang jepara, ustad Nasihin.
Haul Simbah Pakis Aji Potroyudan Jepara dilaksanakan pada tanggal 30 juli 2017.
sore hari acara khataman quran, bakda maghrib tahlilan dan makan malam, bakda isya pengajian umum dan sholawatan.
Sayyid Abdurrohman Alaydrus dan Sayyid Abu Bakar Alaydrus adalah putra dari Sayyid Muhammad Alaydrus dengan Aji Rindu atau dikenal dengan Dayang Renik. Aji Rindu (Dayang Renik) merupakan putri Panembahan Raja Pandita (Kerajaan Tidung Kalimantan Timur Malinau).
Silsilah Sayyid Abdurrohman Alaydrus diawali dari Raja Tua yang bernama Mohammad Ali Hanapiah (keturunan Raja Berau) bergelar Panembahan Raja Tua yang berkuasa sebagai Raja Kerajaan Tidung Kaltim Malinau. Kerajaan ini diperkirakan kurang lebih lahir pada tanggal 20 Juli 1817 M. Beliau mempunyai istri bernama Aji Ratu binti Panembahan Alimuddin, yang menurunkan 7 anak keturunan (ahli waris).
Dari 7 keturunan tersebut, anak kedua yang bernama Sapu alias Kaca yang menggantikan tahta mahkota ayahnya sebagai Raja pada tahun 1853 M. dengan gelar Panembahan Raja Aji Pandita. Panembahan Raja Aji Pandita mempunyai isteri bernama Aji Galu (yaitu isteri pertama) menurunkan anak perempuan yang bernama Aji Rindu (Dayang Renik) yang dinikahi oleh Sayyid Muhammad Alaydrus. Dari merekalah lahir Sayyid Aji Abdurrohman Alaydrus dan Sayyid Aji Abu Bakar Alaydrus.
Diceritakan dengan kisah, ketika Panembahan Raja Aji Pandita berkuasa, dengan dibantu kedua cucunya menentang pemerintahan Belanda sehingga Panembahan Raja Aji Pandita bersama kedua cucunya ditangkap dan dibuang ke Batavia. Kemudian Panembahan Raja Aji Pandita dibuang lagi ke Pulau Seribu hingga akhir hayatnya, yang kemudian tempat tersebut dinamakan Pulau Tidung.
Sedangkan kedua cucunya dibuang ke Jepara. Sayyid Aji Abdurrohman Alaydrus makamnya ada disini, desa Potroyudan, dan Sayyid Aji Abu Bakar Alaydrus tidak diketahui makamnya (diperkirakan Beliau ditembak Belanda di daerah sekitar Kembang Jenggotan Bangsri).
Catatan: sebagian masyarakat Jepara mengenal Sayyid Abdurrohman Alaydrus Assambasi dengan sebutan lain yaitu Mbah Pakis Aji.
• Alaydrus : dinisbatkan pada nasab keluarga/marga/keturunan (Bani ‘Alawiyyin).
• Assambasi : dinisbatkan pada nama daerah asalnya yaitu “Sambas” (Kalimantan Timur).
• Pakis : dinisbatkan pada pohon pakis yang tumbuh disekitar makam.
• Aji : dinisbatkan pada nasab keluarga/keturunan dari Kerajaan Tidung. Wallaahu- a’lam .
Disusun oleh DR. (HC). H. Aji Muthalib dari Malinau (01 Juni 2011), kemudian ditulis ulang oleh Hamzah Sholehuddin Al Barbasy dari Potroyudan Jepara (05 Oktober 2011/ 7 Dzulqo’dah 1432 H). Disaksikan oleh Juru Kunci Makam : Mbah Syahid.
Publish di Web mwcnujepara
Haul tahun 2018 dilaksanakan bulan agustus 2018.
Haul Tahun 2019 dilaksanakan tanggal 10 Juli 2019. Silahkan hadir.
Haul Simbah Pakis Aji Potroyudan Jepara dilaksanakan pada tanggal 30 juli 2017.
sore hari acara khataman quran, bakda maghrib tahlilan dan makan malam, bakda isya pengajian umum dan sholawatan.
Sayyid Abdurrohman Alaydrus dan Sayyid Abu Bakar Alaydrus adalah putra dari Sayyid Muhammad Alaydrus dengan Aji Rindu atau dikenal dengan Dayang Renik. Aji Rindu (Dayang Renik) merupakan putri Panembahan Raja Pandita (Kerajaan Tidung Kalimantan Timur Malinau).
Silsilah Sayyid Abdurrohman Alaydrus diawali dari Raja Tua yang bernama Mohammad Ali Hanapiah (keturunan Raja Berau) bergelar Panembahan Raja Tua yang berkuasa sebagai Raja Kerajaan Tidung Kaltim Malinau. Kerajaan ini diperkirakan kurang lebih lahir pada tanggal 20 Juli 1817 M. Beliau mempunyai istri bernama Aji Ratu binti Panembahan Alimuddin, yang menurunkan 7 anak keturunan (ahli waris).
Dari 7 keturunan tersebut, anak kedua yang bernama Sapu alias Kaca yang menggantikan tahta mahkota ayahnya sebagai Raja pada tahun 1853 M. dengan gelar Panembahan Raja Aji Pandita. Panembahan Raja Aji Pandita mempunyai isteri bernama Aji Galu (yaitu isteri pertama) menurunkan anak perempuan yang bernama Aji Rindu (Dayang Renik) yang dinikahi oleh Sayyid Muhammad Alaydrus. Dari merekalah lahir Sayyid Aji Abdurrohman Alaydrus dan Sayyid Aji Abu Bakar Alaydrus.
Diceritakan dengan kisah, ketika Panembahan Raja Aji Pandita berkuasa, dengan dibantu kedua cucunya menentang pemerintahan Belanda sehingga Panembahan Raja Aji Pandita bersama kedua cucunya ditangkap dan dibuang ke Batavia. Kemudian Panembahan Raja Aji Pandita dibuang lagi ke Pulau Seribu hingga akhir hayatnya, yang kemudian tempat tersebut dinamakan Pulau Tidung.
Sedangkan kedua cucunya dibuang ke Jepara. Sayyid Aji Abdurrohman Alaydrus makamnya ada disini, desa Potroyudan, dan Sayyid Aji Abu Bakar Alaydrus tidak diketahui makamnya (diperkirakan Beliau ditembak Belanda di daerah sekitar Kembang Jenggotan Bangsri).
Catatan: sebagian masyarakat Jepara mengenal Sayyid Abdurrohman Alaydrus Assambasi dengan sebutan lain yaitu Mbah Pakis Aji.
• Alaydrus : dinisbatkan pada nasab keluarga/marga/keturunan (Bani ‘Alawiyyin).
• Assambasi : dinisbatkan pada nama daerah asalnya yaitu “Sambas” (Kalimantan Timur).
• Pakis : dinisbatkan pada pohon pakis yang tumbuh disekitar makam.
• Aji : dinisbatkan pada nasab keluarga/keturunan dari Kerajaan Tidung. Wallaahu- a’lam .
Disusun oleh DR. (HC). H. Aji Muthalib dari Malinau (01 Juni 2011), kemudian ditulis ulang oleh Hamzah Sholehuddin Al Barbasy dari Potroyudan Jepara (05 Oktober 2011/ 7 Dzulqo’dah 1432 H). Disaksikan oleh Juru Kunci Makam : Mbah Syahid.
Publish di Web mwcnujepara
Haul tahun 2018 dilaksanakan bulan agustus 2018.
Haul Tahun 2019 dilaksanakan tanggal 10 Juli 2019. Silahkan hadir.
COMMENTS